Aminah Butuh Uluran Tangan Dermawan Bantu Perobatan Anaknya yang Alami Gangguan Jiwa

Memasung atau merantai orang yang mengalami gangguan jiwa masih berlaku pada masyarakat kalangan bawah. Begitu juga dengan pria malang bernama Ahmat Rosadi (39/foto), warga Desa Batahan 1 Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

topmetro.news – Memasung atau merantai orang yang mengalami gangguan jiwa masih berlaku pada masyarakat kalangan bawah. Begitu juga dengan pria malang bernama Ahmat Rosadi (39/foto), warga Desa Batahan 1 Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Pria tersebut dipasung atau dirantai orangtuanya sendiri di dalam rumah. Alasannya, karena Ahmat sering mengamuk. “Anak saya dikurung di ruang dapur dengan kaki dan tangan dirantai besi karena sering mengamuk,” ungkap Aminah Hasibuan (72), ibu dari Ahmad Rosadi kepada wartawan, Minggu (21/8/2022)

Aminah juga bercerita, Ahmat Rosadi mengalami gangguan jiwa sejak beberapa tahun yang lalu. Namun semakin parah dalam beberapa bulan terakhir ini.

“Sebenarnya gangguan jiwanya tidak begitu parah sebelumnya. Namun tiga tahun belakangan penyakit ini kumat dan semakin parah. Ia sering mengamuk tak beralasan. Bahkan kemarin saat perayaan HUT RI, ia memukul saya sehingga mengakibatkan tangan dan kaki saya terkilir,” ujarnya.

Dalam pengakuannya, sebelum diikat, Ahmat Rosadi sudah pernah dibawa berobat ke dokter hingga dukun. Dan selama menjalani pengobatan medis, dokter memberi obat penenang. Kemudian pengobatan tradisional juga sudah mereka lakukan. Namun nyaris tidak ada perubahan yang signifikan.

“Segala upaya perobatan sudah kami lakukan ke mana-mana. Namun kondisinya tapi tetap saja seperti ini. Malah terakhir ini ia sering mengamuk dan memukul serta mengancam, ‘kubunuh kau nanti biar saya dapat uang’,” kata Aminah menirukan ucapan Ahmat kepada wartawan melalui seluler sambil menangis

Pasung

Aminah yang kesehariannya sebagai pedagang sayur keliling ini akhirnya memilih melakukan cara pasung kepada anak semata wayangnya tersebut. Hal itu akibat kewalahan dan tidak memiliki biaya untuk berobat.

“Anak saya ini sudah menikah dan memiliki tiga anak. Yakni Mudurika (18), Mitra (10), dan Muhammad Rahman (6),” ungkap Aminah. Namun kini mereka tinggal serumah dengan Aminah, sejak menantunya pergi entah ke mana sekitar tiga tahun lalu.

Aminah pun sangat mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah daerah dan juga para dermawan untuk dapat meringankan beban hidup mereka. Serta dapat membantu biaya perobatan anak tunggalnya yang mengalami gangguan jiwa tersebut.

“Saya sudah tua. Mencari nafkah hanya berjualan sayur keliling yang hasilnya tidak mampu menutupi biaya makan bagi anak dan ketiga cucu. Apalagi untuk membawa anak saya kembali berobat. Saya sudah tak sanggup lagi,” akunya sedih.

reporter | Jeffry Barata Lubis

Related posts

Leave a Comment